19 Nov Mengapa “Trust” Sangat Diperlukan Untuk Pekerja Jarak Jauh ?
Salah satu budaya kerja yang penting dan perlu dimiliki adalah “kepercayaan” (trust). Kepercayaan didefinisikan sebagai “percaya bahwa niat orang lain itu baik”
Jika Anda menciptakan lingkungan kerja dengan tingkat kepercayaan yang tinggi antar karyawan, maka perilaku defensif dan reaktif akan berkurang, dan diganti dengan perilaku terbuka dan konstruktif.
Ada berbagai jenis kepercayaan di tempat kerja yang sering menjadi dasar pada saat memberikan penugasan, antara lain
– Percaya dia memiliki kompetensi, sehingga tidak ragu memberikan penugasan
– Percaya dia bisa diandalkan, sehingga tugas yang diberikan akan diselesaikan.
– Percaya dia memiliki integritas, sehingga akan memberikan umpan balik yang sesuai.
Saat bekerja jarak jauh, penting untuk membangun budaya kepercayaan antara anggota tim dan manajer. Jika ada isu mengenai kepercayaan, maka hendaklah menjadi prioritas untuk diselesaikan. Sehingga ketidaknyamanan atas tugas yang diberikan dan ketidakpercayaan atas penggunaan waktu kerja tidak muncul.
Sebagai manajer, ketika Anda merasa bahwa ikatan kepercayaan dalam tim mulai terkikis, anda harus memulai percakapan atau mencari peluang untuk diskusi. Rasa percaya dan dipercaya ( trust) adalah hal yang penting saat bekerja jarak jauh. Kepercayaan akan menumbuhkan rasa saling memahami. Setiap orang paham dan percaya bahwa masing masing memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Jangan khawatir jika Anda merasa bahwa kepercayaan antar tim jarak jauh anda rendah, atau mulai menurun. Hal itu bisa dibangun kembali. Peran dan inisiatif Anda sangat berperan dalam hal ini.
Berikut beberapa teknik untuk membangun kepercayaan dalam tim jarak jauh.
– Exposure – Bisa saja seseorang kerja berdekatan tapi belum tentu mereka dekat.
Belajar memahami satu sama lain, akan meningkatkan kedekatan (team chemistry). Identifikasi siapa di tim Anda yang tampaknya tidak dekat, dan buat sesi bagi mereka untuk lebih mengenal satu sama lain. Atau tugaskan mereka membuat aktivitas team bonding, seperti merencanakan pesta netfix tim atau senam virtual
– Mendefinisikan ekspektasi – kepercayaan dapat hilang ketika seseorang (terkadang tidak sengaja) berperilaku yang dianggap tidak tepat oleh orang lain.
Sebagai seorang manajer, anda memiliki kewenangan untuk menetapkan ekspektasi. Kumpulkan tim dan tetapkan perilaku yang diharapkan serta aturan main dalam tim. Setelah hal ini ditetapkan, lebih mudah bagi setiap orang untuk berperilaku yang dapat diterima dalam tim.
– Meningkatkan komunikasi melalui umpan balik – anda bisa menjadi pekerja yang baik tapi belum tentu pemberi umpan balik yang baik.
Sesi umpan balik yang baik akan membuat seseorang kembali lagi untuk meminta umpan balik. Sehingga penting untuk membuat sesi umpan balik berjalan dengan efektif. Sesi ini bisa menjadi jembatan menuju peningkatan kinerja yang lebih baik, dan juga akan menciptakaan keterbukaan dan kolaborasi.
Beberapa contoh memulai percakapan umpan balik :
• Mulai pembicaraan dengan “saya merasa”, kemudian jelaskan perasaan anda. Hal ini akan mengurangi lawan bicara merasa sebagai tertuduh.
• Bicaralah mengenai hal yang spesifik, hindari menggeneralisasi. Bandingkan pernyataan, “Anda selalu terlambat menghadiri rapat” dengan “ Anda telah 3 kali terlambat datang rapat”
Selain memastikan komunikasi berjalan efektif pada sesi umpan balik, Anda juga dapat mengajarkan tim anda seni berkomunikasi dengan baik, melalui video call , e-book, atau webinar. Berbagai media yang berisikan trik dan panduan berkomunikasi yang baik.
Kepercayaan bukanlah sekedar perasaan “senang dipercaya”, dan tidak muncul dalam seketika. Harus ditumbuhkan dengan memberikan exposure kepada tim, menetapkan ekspektasi dan dijalin dengan dengan komunikasi dan umpan balik yan efektif.
Kami berharap beberapa cara diatas dapat membantu anda mendapatkan ide untuk meningkatkan kepercayaan kepada tim Anda.
No Comments