Bagaimana Membantu Wanita Bekerja Mengatasi Kesulitan Bekerja Dari Rumah

Bagaimana Membantu Wanita Bekerja Mengatasi Kesulitan Bekerja Dari Rumah

82% dari 400 orang wanita yang disurvei (Survei lgobal Deloitte) menyatakan bahwa kehidupan mereka telah terdisrupsi oleh pandemi. 70% diantaranya  percaya bahwa karir mereka juga akan terganggu secara permanen.

Bagaimana pandemi mempengaruhi wanita bekerja?  Perempuan sering kali tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab pekerjaan rumah tangga seperti merawat anak, merawat orang tua, membersihkan rumah, memasak, dan pekerjaan rumah lainnya. Dengan lebih banyak waktu di rumah, waktu yang dihabiskan wanita untuk melakukan aktivitas rumah tangga meningkat. Menyeimbangkan pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan kantor bukanlah hal yang mudah. Perkembangan teknologi yang memungkinkan kerja jarak jauh, membuat adanya tuntutan dari kantor untuk selalu sedia bekerja setiap saat.

Banyak perempuan merasa kewalahan karena merasa harus selalu siap sedia setiap saat. Apa yang bisa dilakukan organisasi mengatasi hal ini. Banyak hal bisa dilakukan, salah satunya memilih sistem yang sesuai. Sistem dengan target kerja atau tujuan yang jelas sehingga dapat mengukur produktivitas dari tugas yang  diselesaikan. Salah satu sistem yang bisa digunakan adalah OKR (Objective & Key Results).  Sistem OKR mengharuskan seseorang menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Tidak hanya tujuan, dia juga harus menentukan ukuran yang digunakan untuk melihat  pencapaian tujuan tersebut.

Jika seorang pekerja wanita memiliki target/tujuan yang jelas dan bisa mengukur pencapaiannya, maka hal ini  akan mengurangi tekanan untuk terus menerus harus siap sedia untuk mengerjakan pekerjaan kantor.

Menurut John Doerr, seorang venture capitalist yang mempopulerkan sistem OKR di banyak perusahaan Silicon Valley, OKR adalah alat untuk mengukur produktivitas yang berguna. Namun agar pelaksanaannya efektif perlu ditopang dengan budaya kerja yang sesuai pula. Meskipun OKR dapat membantu wanita pekerja yang kewalahan melacak semua tugas mereka, dan mengurangi tekanan perasaan seolah-olah mereka harus selalu siap sedia, namun, menanamkan budaya kerja yang sesuai menjadi kunci utamanya.

Budaya kerja manakah yang sesuai? Banyak jenis budaya kerja yang diterapkan oleh organisasi, biasanya disesuaikan dengan visi dan misi organisasi.  Jika dikaitkan dengan wanita bekerja maka budaya kerja yang  mendukung adalah yang memprioritaskan karyawan dan kerjasama tim. Jika budaya kerja ini yang dibangun maka karyawan dalam organisasi tersebut akan lebih menunjukkan perilaku saling membantu karyawan lainnya

Untuk memastikan bahwa karyawan wanita di organisasi Anda bisa bekerja dengan efektif dan memiliki peluang untuk terus berkembang, bangunlah budaya kerja yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan dan kerjasama tim yang baik. Budaya yang memprioritaskan karyawan akan menempatkan karyawan sebagai prioritas dan akan saling memberi dukungan. Dukungan ini dapat berupa fleksibilitas pengaturan kerja, dan juga memberdayakan mereka untuk membuat keputusan terbaik bagi diri mereka sendiri.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan sistem mentor. Berikan karyawan wanita seorang mentor yang lebih berpengalaman, baik dari masa kerja maupun posisi di organisasi. Mentor akan membantu karyawan mengatasi kesulitan dalam menghadapi pekerjaan. Tentu juga diharapkan seorang mentor dapat memberikan arahan dan saran dalam menyeimbangkan pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah tangga.

Pandemi adalah yang masa yang tidak mudah dilalui bagi sebagian besar wanita bekerja. Organisasi harus jeli melihat pendekatan yang sesuai dengan kondisi ini.

Sistem yang memiliki target dan ukuran yang jelas ditopang dengan pemilihan budaya kerja yang tepat, akan menciptakan kenyamanan bagi seorang wanita untuk bekerja dengan lebih maksimal.

No Comments

Post A Comment