17 Mar Siapakah Elton Mayo, dan bagaimana dia bertanggung jawab atas beberapa penemuan terpenting di dunia Manajemen?
Dari 1929 – 1932, sebuah studi dimulai di pabrik Hawthorne Works Western Electric, untuk mengukur apakah pencahayaan yang lebih baik akan meningkatkan produktivitas pekerjanya. Pada kelompok pekerja dengan pencahayaan yang lebih baik, produktivitas meningkat. Tetapi, produktivitas juga meningkat pada kelompok dimana peneliti mengurangi kualitas pencahayaan dan pada kelompok kontrol juga.
Saat mencoba memahami hasil yang bertentangan ini, Elton Mayo menemukan bahwa faktor yang memengaruhi produktivitas bukanlah pencahayaan, tetapi fakta bahwa para peneliti mengamati dan memperhatikan karyawan yang diuji, yang menyebabkan karyawan berperilaku lebih baik. Mayo menyimpulkan bahwa memberinya perhatian khusus kepada pekerja dapat meningkatkan produktivitas mereka.
Studi tersebut meneliti bagaimana gaya supervisi dapat mempengaruhi produktivitas, dan kesimpulannya adalah bahwa dibandingkan dengan remunerasi dengan uang, faktor relasional seperti perhatian dan persahabatan (camaraderie) memiliki dampak yang lebih besar pada motivasi karyawan.
Mayo melakukan wawancara tambahan dengan pekerja yang terlibat. Wawancara ini dilakukan secara santai, dan penuh kepedulian terhadap para pekerja, yang membuat mereka terbuka terhadap Mayo. Kesimpulannya adalah gaya supervisi dan kebahagiaan karyawan (morale) terkait dengan produktivitas. Dia menulis: ‘Saat kami mendorong partisipasi dan berusaha memiliki hubungan baik dan erat dengan karyawannya, produktivitas meningkat.’
Mayo adalah seseorang yang harus kita ucapkan terima kasih untuk sistem manajemen yang memprioritaskan kebahagiaan pekerja. Sebelum penemuannya, sebagian besar teori manajemen hanya berfokus pada output dan efisiensi, mengabaikan faktor manusia. Tentu saja, pada zamannya, banyak pekerjaan yang bersifat industri dan diatur di pabrik, tetapi dalam lanskap bisnis pekerja pengetahuan saat ini, penemuannya tetap penting dan relevan seperti sebelumnya.
Dari 1929 – 1932, sebuah studi dimulai di pabrik Hawthorne Works Western Electric, untuk mengukur apakah pencahayaan yang lebih baik akan meningkatkan produktivitas pekerjanya. Pada kelompok pekerja dengan pencahayaan yang lebih baik, produktivitas meningkat. Tetapi, produktivitas juga meningkat pada kelompok dimana peneliti mengurangi kualitas pencahayaan dan pada kelompok kontrol juga.
Saat mencoba memahami hasil yang bertentangan ini, Elton Mayo menemukan bahwa faktor yang memengaruhi produktivitas bukanlah pencahayaan, tetapi fakta bahwa para peneliti mengamati dan memperhatikan karyawan yang diuji, yang menyebabkan karyawan berperilaku lebih baik. Mayo menyimpulkan bahwa memberinya perhatian khusus kepada pekerja dapat meningkatkan produktivitas mereka.
Studi tersebut meneliti bagaimana gaya supervisi dapat mempengaruhi produktivitas, dan kesimpulannya adalah bahwa dibandingkan dengan remunerasi dengan uang, faktor relasional seperti perhatian dan persahabatan (camaraderie) memiliki dampak yang lebih besar pada motivasi karyawan.
Mayo melakukan wawancara tambahan dengan pekerja yang terlibat. Wawancara ini dilakukan secara santai, dan penuh kepedulian terhadap para pekerja, yang membuat mereka terbuka terhadap Mayo. Kesimpulannya adalah gaya supervisi dan kebahagiaan karyawan (morale) terkait dengan produktivitas. Dia menulis: ‘Saat kami mendorong partisipasi dan berusaha memiliki hubungan baik dan erat dengan karyawannya, produktivitas meningkat.’
Mayo adalah seseorang yang harus kita ucapkan terima kasih untuk sistem manajemen yang memprioritaskan kebahagiaan pekerja. Sebelum penemuannya, sebagian besar teori manajemen hanya berfokus pada output dan efisiensi, mengabaikan faktor manusia. Tentu saja, pada zamannya, banyak pekerjaan yang bersifat industri dan diatur di pabrik, tetapi dalam lanskap bisnis pekerja pengetahuan saat ini, penemuannya tetap penting dan relevan seperti sebelumnya.
No Comments