Menyambut Tahun Kerbau dan Membangun Budaya Kerja Keras, Keandalan, Kejujuran, dan Kerendahan Hati

Menyambut Tahun Kerbau dan Membangun Budaya Kerja Keras

Menyambut Tahun Kerbau dan Membangun Budaya Kerja Keras, Keandalan, Kejujuran, dan Kerendahan Hati

Jumat ini adalah Tahun Baru Imlek yang menandakan datangnya tahun Kerbau. Menurut Zodiak Tiong-hoa, mereka yang lahir di tahun Kerbau berkepribadian jujur, tekun, pekerja keras yang tidak mengejar pujian atau pengakuan, tetapi akan mendapatkannya karena kualitas usaha mereka.

Bagi banyak organisasi, kerja keras, keandalan, kejujuran, dan kerendahan hati adalah ciri-ciri karyawan yang ideal. Tapi tentu saja, seseorang tidak harus lahir di tahun Kerbau untuk memiliki sifat-sifat ini. Dengan memiliki budaya yang tepat dan pemimpin yang menjadi model perilaku seperti itu, organisasi dapat meluncurkan inisiatif agar karyawan berperilaku seperti itu.

Manfaat dari perilaku kerja keras, keandalan, kejujuran, dan kerendahan hati

Kenapa kita menginginkan karyawan yang bekerja keras, dapat diandalkan, jujur, dan rendah hati ? Tentu saja karena akan lebih menyenangkan bekerja dengan orang-orang yang memiliki perilaku tersebut. Perusahaan akan diuntungkan memiliki orang orang dengan perilaku tersebut.

Jika diminta memilih daftar sifat baik untuk diwujudkan, pastilah orang akan memilih semuanya. Namun, tidak mudah untuk mewujudkan semua perilaku baik. Oleh karena itu terbentuklah hierarki nilai dalam budaya organisasi, dimana nilai tertentu ditempatkan lebih tinggi dan diprioritaskan daripada yang lain. Mengapa kerja keras, keandalan, kejujuran, dan kerendahan hati sebaiknya diprioritaskan daripada sifat lainnya?

Tidak bisa disangkal organisasi akan memilih karyawan yang suka bekerja keras. Namun bekerja keras saja tidak cukup, seseorang juga harus bisa diandalkan. Apakah anda pernah memiliki pengalaman memiliki team pekerja keras, namun tidak bisa diandalkan? Bagi yang pernah, tentu bisa merasakan bebannya. Yang terbaik adalah mencari pekerja keras yang juga dapat diandalkan.

Bagaimana dengan kejujuran dan kerendahan hati?

Karyawan yang jujur menghasilkan kinerja yang lebih produktif dan umpan balik yang lebih baik. Jika dalam sebuah tim isinya orang jujur, maka rasa percaya kepada sesama anggota tim akan tinggi juga. Umpan balik akan diberikan dan diterima dengan baik. Tim menjadi lebih produktif karena percaya bahwa umpan balik yang diberikan adalah untuk perbaikan anggota tim, tidak untuk menjatuhkan.

Budaya yang mengutamakan kejujuran akan menghasilkan evaluasi kinerja yang lebih produktif. Manajer mendapat manfaat ketika karyawan dapat mendiskusikan area perbaikan tanpa takut akan hukuman. Ketika orang jujur bekerja sama, budaya keterbukaan dan kepercayaan dibangun. Ketika orang-orang dalam suatu budaya memprioritaskan kejujuran daripada, katakanlah bersikap baik, itu berarti bahwa area perbaikan dapat dengan cepat diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Tanpa ragu-ragu atau khawatir akan menyakiti perasaan orang lain. Meskipun kejujuran diprioritaskan, umpan balik yang jujur juga harus disampaikan dengan baik.

Pemimpin yang rendah hati adalah pempimpin yang lebih efektif

Di sini, kami mendefinisikan kerendahan hati sebagai kemampuan untuk menerima umpan balik dan kritik, untuk merenung dan menilai secara akurat keterbatasan diri sendiri. Hal ini memungkinkan seseorang lebih terbuka terhadap ide-ide dari orang lain. Sebuah studi oleh Fakultas Bisnis Universitas Washington membuktikan, bahwa pemimpin yang rendah hati adalah tipe pemimpin yang paling efektif.

“Studi kami menunjukkan bahwa pendekatan kepemimpinan yang ‘lebih tenang’ – mendengarkan, transparan, menyadari keterbatasan Anda dan menghargai kekuatan dan kontribusi rekan kerja, adalah cara yang efektif untuk melibatkan karyawan,” kata para peneliti di University of Washington.

Selain itu, pemimpin yang rendah hati juga akan membuat tim merasa nyaman, sehingga lebih dapat dipercaya. Sedangkan, karyawan yang rendah hati akan cenderung mengakui keterbatasan mereka sebagai individu, pola pikir ini sangat penting untuk membangun tim yang solid.

Membangun sifat kejujuran dan kerendahan hati pada karyawan Anda

Dalam membangun budaya sebuah organisasi, dampak terbesar datang dari perilaku pemimpin. Ketika karyawan melihat pemimpin yang rendah hati, mereka melihat kerendahan hati sebagai perilaku yang dihargai dalam budaya organisasi, yang mendorong seseorang ke posisi yang lebih tinggi.

Seorang pemimpin sebaiknya:

1. Mendengarkan lebih banyak dan secara aktif mendorong karyawan untuk menyuarakan ide-idenya

2. Melakukan penilaian SWOT secara teratur untuk membangun kesadaran diri, agar karyawan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri, disamping mengetahui kekuatan dan kelemahan anggota tim mereka.

3. Berinvestasi dalam program pembelajaran dan pengembangan, untuk secara tidak langsung menunjukkan bahwa selalu ada lebih banyak lagi yang harus dipelajari.

Untuk membangun kejujuran, membutuhkan waktu. Terbuka dengan kesalahan dan kegagalan anda. Mengakui kesalahan dan memberikan pengakuan kepada karyawan, dapat membangun perasaan bahwa pemimpin dan karyawan semua bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

Apakah anda siap untuk membuat tim anda memiliki perilaku seperti mereka yang lahir di tahun Kerbau? Selamat Tahun Baru Imlek!

 

No Comments

Post A Comment